Pengertian Peran Kepemimpinan
  
Sebelum
 membahas tentang pembagian peran kepemimpinan terlebih dahulu kita akan
 memaparkan tentang pengertian peran kepemimpinan itu sendiri. 
Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas 
sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam 
pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang
 yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi
 orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak 
sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan 
sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan pengertian
 peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam 
posisi tertentu. Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa 
peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan 
dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin. Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi Perencanaan
Seorang
 pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan 
bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan 
organisasi. 
Manfaat – manfaat tersebut antara lain:
a.       Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan
b.
      Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – 
keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui
c.
       Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi 
pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
a.
 Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek,  
pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
b.
 Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – 
kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan 
prosedur – prosedur yang diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi:
a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami
b.Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat
c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut
2.      Fungsi memandang ke depan
Seorang
 pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu 
mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap 
kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan 
ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami
 hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin 
harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar 
organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik
 yang kecil maupun yang besar.
3.      Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan
 kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para 
pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai 
kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik 
dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang 
menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah 
mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan 
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
4.      Fungsi Pengawasan
Fungsi
 pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti 
kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – 
hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua 
kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam 
rencana .
5.      Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan
 keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. 
Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan 
keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. 
Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok 
tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis 
dan lain sebagainya.
6.      Fungsi memberi motivasi
Seorang
 pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. 
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi 
anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik 
terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa 
ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan 
oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya 
diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
Di
 lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan 
terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah 
berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi 
celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk 
melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu 
menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai 
sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan 
kepada mereka.