Kamis, 25 September 2014

KEPEMIMPINAN


TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Sebelum mengenal tentang tipe-tipe kepemimpinan mari kita bahas terlebih dahulu kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kepemimpinan sendiri memiliki beberapa tipe/gaya diantaranya :
1.      Kepemimpinan gaya demokratis
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Pemimpin menempatkan dirinya sebagai pengontrol, pengatur dan pengawas dari organisasi tersebut dengan tidak menghalangi hak-hak bawahannya untuk berpendapat. Dia juga berfungsi sebagai penghubung antar departemen dalam suatu organisasi.
Gaya kepemimpinan demokratis berciri:
A.    Wewenang pimpinan tidak mutlak
Yaitu keputusan pimpinan bisa dipengaruhi oleh masukan dari bawahan, bukan sebagai bentuk interferensi, dalam hal ini lebih ditekankan dari asas musyawarah
  1. Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
    Tidak semua keputusan bergantung pada pimpinan semata. Bawahan memiliki wewenang untuk membuat keputusan, namun masih berada dalam batas sewajarnya
  2. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
    Setiap keputusan yang diambil tidak hanya berasal dari pimpinan mutlak, namun telah dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bawahannya
  3. Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
  4. Komunikasi berlangsung timbal balik
    Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dengan baik, tanpa adanya rasa takut atau canggung karena jabatan
  5. Pengawasan dilakukan secara wajar
    Pemimpin tidak melakukan pengawasan kegiatan secara over atau over protective, sehingga tidak ada tekanan pada bawahan saat melakukan kegiatannya, bawahan pun menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan atasannya
  6. Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
    Pemrakarsa dari suatu kegiatan yang bermanfaat bagi organisasi tersebut tidak hanya berasal dari pimpinan, bawahan pun diberikan hak yang seluas-luasnya untuk memprakarsai sesuatu yang berdampak positif bagi organisasi tersebut
  7. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat
    Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi
  8. Tugas diberikan bersifat permintaan
    Tugas yang diberikan pimpinan bisa berasal dari permintaan bawahan yang tentunya berdampak positif bagi organisasi tersebut
  9. Pujian dan kritik seimbang
    Pimpinan dan bawahan tidak selalu saling memuji atau mengkritik, kedua-duanya berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut
  10. Pimpinan mendorong prestasi bawahan
  11. Kesetiaan bawahan secara wajar
    Bawahan tidak bersifat sebagai budak yang selalu manut pada atasannya, namun bawahan tetap memiliki rasa hormat yang tinggi pada atasannya
  12. Memperhatikan perasaan bawahan
    Pemimpin bersikap mengayomi kepada bawahan, sehingga pemimpin mengerti apa masalah yang ada pada bawahan, sehingga pemimpin bisa mengambil kebijakan dengan segera
  13. Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai
    Suasana yang selalu harmonis dalam lingkungan organisasi
  14. Tanggung jawab dipikul bersama
    Kelebihan yang paling utama, yaitu saling bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi

2.      Kepemimpinan gaya Paternalistik
Kepemimpinan gaya paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
A.     Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan
B.     Mereka bersikap terlalu melindungi.
C.     Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.
D.    Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif.
E.     Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.
F.      Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3.      Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership): Kharisma diartikan “keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya” atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.
Pemimpin kharismatik menampilkan ciri-ciri sebagai berikut:
A.      Memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas.
B.      Mengkomunikasikan visi itu secara efektif.
C.      Mendemontrasikan konsistensi dan fokus.
D.      Mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan memanfaatkannya.
4.       Kepemimpinan Gaya Otokratis
Tipe pemimpin Otokratis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
A.    Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
B.     Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
C.     Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
D.    Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
E.     Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
F.      Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
    5.      Kepemimpinan Gaya Militeristis
Gaya Militeristis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    A.    Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
    B.     Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
    C.     Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihanMenuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
    D.    Sukar menerima kritikkan dari bawahan
E.     Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan.
Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh ayah saya adalah kepemimpinan gaya demokratis. Karena selalu meminta masukan-masukan dari ibu istri atau anak-anaknya, untuk memutuskan sesuatu pun beliau selalu meminta nasehat dari keluaarga dan saudara. Gaya kepemimpinan tersebut menurut saya termasuk dalam kepemimpinan gay demokratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar